(0 pemilihan)

Perpisahan Angkatan Kesepulah SMA Katolik Villanova Pilihan

Bertemu Karena Kita Terpisah, Berpisah Supaya Kita Bertemu: Perpisahan Angkatan Kesepulah SMA Katolik Villanova

P. Athanasius Bame,OSA

 Sekilas Mengenai SMA Katolik Villanova

SMA Katolik Villanova (selanjutnya SMAKVIL) merupakan sekolah Augustinian pertama di Papua dan beroperasi sejak Juli 2010. Sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Ordo Santo Agustinus (YOSA) ini merupakan salah unit karya pelayanan pendidikan Ordo Santo Agustinus Vikariat “Christus Totus” Papua. SMAKVIL terletak di Kampung Susweni Manokwari Timur, Papua Barat, sebuah kampung yang berada di pinggir kota Manokwari. SMA ini sebagai satu-satunya Sekolah Menengah Atas di kota Manokwari yang menggunakan sistem pendidikan berpola asrama di mana sebagian besar muridnya berdomisili di asrama baik Asrama Putra Mendel maupun Asrama Putri St. Rita dan mengikuti kegiatan pembinaan yang dirancang dan ditawarkan oleh para pembina. Melalui sistem yang dianggap sangat efektif ini, sekolah ini menawarkan suatu pendidikan dan pembinaan manusia secara integral di mana aspek intelektual, emotional, sosial dan spiritual menjadi titik tolak dan tujuan pendidikan. Alasan dan motivasi utama dari pendirian lembaga pendidikan ini adalah kesadaran akan masalah-masalah di sektor pendidikan di Papua (kualitas, akses, manajemen, konflik sosio-kultural) yang berdampak langsung bagi generasi muda, keprihatinan akan sedikitnya lembaga pendidikan yang berkualitas di Papua, rendahnya mutu peserta didik yang bersaing di level selanjutnya, semangat pembangunan generasi muda Papua atau khususnya Orang Asli Papua (OAP), bentuk implementasi spiritualitas Ordo khususnya karya-apostolate pendidikan dan rekam jejak keberhasilan dan sejarah keterlibatan para Agustinian di bidang pelayanan pendidikan di Keuskupan Manokwari-Sorong. Karena sekolah ini menggunakan nama Santo Thomas dari Villanova, pelindung studi dalam Ordo Santo Agustinus, para guru dan pembina di SMAKVILL selalu berusaha memadukan nilai-nilai pendidikan Agustinian dalam semua proses pengajaran, pendidikan dan pembinaan baik dalam akademik maupun non-akademik. Nilai-nilai itu ialah Kebenaran-Pengetahuan (Veritas), Kesatuan-Komunitas (Unitas) dan Kasih-Pelayanan (Caritas).

 

Perayaan Perpisahan Angkatan Kesepuluh

Pada Selasa, 10 Mei 2022 para siswa-siswi SMAKVIL angkatan kesepuluh mengadakan perpisahan dengan para guru dan karyawan-karyawati, kelas X dan XI, para pembina asrama di Aula Navis. Kegiatan perpisahan diawali dengan misa perutusan yang dipimpin oleh P. Hilarius Soro,OSA dan didamping oleh empat pastor konselebran.

Meskipun cuaca saat itu tidak mendukung, misa perutusan tetap dimulai pukul 10.00 WIT. Para siswa-siswi, guru dan beberapa orangtua telah menempati kursi-kursi yang disiapkan. Para siswa-siswi pengurus OSIS mendukung perayaan ekaristi dengan lagu-lagu yang sudah disiapakan. Dalam homilinya pater Athan Bame,OSA memberikan sebuah sharing mengenai menjadi gembala baik di bidang pendidikan. Yesus memberi kita beberapa kriteria/model untuk menjadi pemimpin Kristen.

Khusus bagi para pendidik, kita adalah sarana dari Tuhan yang bekerja dengan-Nya dan satu sama lain untuk membawa perubahan positif dalam kehidupan masyarakat dan secara khusus generasi muda Papua. Pater Athan memberikan lima kriteria menjadi gembala yang baik dalam hubungannya dengan menjadi guru dan pendidik Agustinian dalam konteks Papua yang diambil dari bagian akhir tulisannya dan terinspirasi dari karya Kevin Leman and William Pentak (2004): The Way of the Shepherd, 7 Ancient Secrets to Managing Productive People. Kriteria tersebut ialah sebagai berikut: Realitas manusia Papua (the real situation of Papua): kesadaran atau pengalaman akan realitas Papua; pengetahuan (knowledge): menyadari dan mengetahui situasi konkrit pergumulan masyarakat, situasi/problem pendidikan di Papua (akses, kualitas dan managemen), kebutuhan, keadaan diri para murid, hasrat mereka; mengambil resiko (take risk) dan merespon (respond): berani mengambil resiko kecil atau besar untuk menjawab kebutuhan yakni transformasi sosial daripada hanya diam dan sibuk pelayanan sakramen belaka serta membangun dan mengembangkan sebuah model berpikir dan bertindak yakni service-oriented mindset daripada profit-oriented mindset; dedikasi (dedication): siap mempersembahkan diri kita untuk tujuan yang lebih tinggi, kesediaan kita untuk bersusah payah demi kawanan kita (siswa dan masyarakat); keteladanan (example): Kita diminta untuk mencontoh keaslian, integritas, dan kasih sayang; dan menetapkan standar kinerja yang tinggi; memiliki tujuan (purpose): Tujuan tertinggi kita adalah membangun manusia terlebih dahulu sebelum membangun bangunan agar murid dapat berjalan dan diantar menuju pencerahan, pengharapan dan pembebasan.

Seusai misa perutusan, Claudia Debriyanti mewakili teman-teman angkatan kesepuluh menyampaikan sambutan perpisahannya. Pak Imbenai mewakili orangtua para peserta didik kelas XII memberikan sambutan di mana dia mengucapkan terimaksih kepada para guru di sekolah serta pihak yayasan penyelengara satuan pendidikan, para pembina di asrama putra dan putri dan Ordo Santo Agustinus atas pengajaran, pendidikan, perhatian, bimbingan dan segala macam bantuan yang telah diberikan. Dia juga berharap agar semua orangtua dan pihak-pihak terkait selalu berupaya keras dalam mendukung dalam hal keuangan (membayar biaya pendidikan) dan pikiran-pikiran positif bagi perjalanan lembaga pendidikan ini. Pada giliran terakhir, Pater Stevanus Alo,OSA selaku Kepala Sekolah

 

SMAKVIL memberikan sambutannya. Mengawali sambutan Pater Stev mengumumkan prosentasi kelulusan dan memperkenalkan para guru, pembina dan tenaga kependidikan yang bekerja di SMAKVIL dan Asrama Putri-Putra. Dalam sambutannya Pater Stev mengucapkan terima kasih kepada semua orangtua yang telah mempercayakan dan menyerahkan anak-anak mereka untuk mengikuti pendidikan di SMAKVIL. Demikian juga kepada para guru, pembina, tenaga kependidikan yang telah membantu proses pembangunan manusia dan para orangtua asuh, para donatur serta pemerintah yang selalu mendukung pihak sekolah dan asrama dalam proyek kemanusiaannya. Pater yang diangkat menjadi Kepala Sekolah per Juni 2021 ini juga menerangkan sedikit tentang situasi layanan pendidikan di SMAKVIL di era pendemi Covid-19 ini di mana banyak perubahan,kesulitan dan tantang-tangan yang dihadapi dalam menerapkan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Pater Kepala Sekolah berpesan dan berharap supaya para alumni (alumnus dan alumna) SMAKVIL senantiasa menghidupi nilai-nilai kehidupan yang didapat di sini dengan tetap semangat belajar, mencari tahu, mencoba hal baik, dan mencari kebenaran (Veritas), membangun persekutuan, rasa persatuan, kepekaan sosial, solidaritas, persahbatan (Unitas) dan melakukan perbuatan kasih dan keadilan,   pengorbanan,   menyebarkan   semangat mengampuni, melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan positif (Caritas). Setelah sambutan, Ibu Monika Dwi Lestari memandu acara pemberian penghargaan kepada peserta didik angkatan X dengan kategori siswa-siswi teladan dan berprestasi. Siswa teladan diperoleh oleh Sdr. Yosep Assem dari kelas XII IPS. Sedangkan siswa-siswi berprestasi yang meraih juara umum diborong oleh anak- anak dari kelas XII IPA 1 yakni sebagai berikut: juara pertama diraih oleh Sdr. Grant Joshua Tambahani, diikuti oleh Sdri. Klara Konsita Da Rato diurutan kedua, lalu Sdri. Nadya Meidianty Loupatty menempati urutan ketiga. Selanjutnya, P. Hilarius Soro,OSA memandu acara pemberian penghargaan kepada para guru berdasarkan penilai para peserta didik menurut dua kategori yakni guru teladan dan guru fovorit. Yang menempati urutan teratas guru favorit adalah Ibu Rasma La Naidi, S.Pd, diikuti Ibu Fransina Waly, S.Pd dan posisi ketiga ditempati oleh Ibu Fanny Sapulete, S.Pd. Sementara itu, sususan guru teladan adalah sebagai berikut Ibu Monica Dwi Lestari, S.Pd, kemudian urutan kedua ialah Pak Swingly Vidi, S.Pd dan Ibu Oktaviana Kasih, S.Pd menduduki urutan terakhir.

Acara perpisahan ini ditutup dengan makan bersama. Sambil makan, para siswa-siswi tampil memberikan hiburan berupa nyanyian dan group dance dari kelas X dan XI.

 

Bertemu Karena Kita Terpisah, Berpisah Supaya Kita Bertemu

Perpisahan sebagai akibat dari pertemuan. Jika Anda bertemu, berjumpa, Anda siap untuk berpisah dan bila Anda berpisah, Anda berharap untuk bertemu lagi dalam rupa dan ruah-roh. Jadi pernyataan kalimat judul-sub topik dan kalimat sebelum ini bermakna; bertemu karena kita terpisah mengarah pada motivasi (moDSC_0578.jpgtivation), sementara berpisah supaya kita bertemu menggambarkan harapan (hope). Penjabarannya ialah para peserta didik SMAKVIL dari semua generasi atau angkat dipisahkan oleh situasi geografis, suku-budaya dan asal- usul, status dan situasi keluarga asal, pendapatan orangtua, latar belakang pendidikan awal, dan kesepatan. Mereka memiliki motivasi yang sama yakni belajar di lembaga pendidikan yang lebih baik. Akhirnya mereka dipertemukan, disatukan dan dibentuk oleh orang-orang yang bekerja di sebuah lembaga pendidikan formal yang bernama SMA Katolik Villanova dengan didukung oleh dua asrama sebagai sarana pembinaan   (Asrama   Putra   Mendel   dan Asrama Putri St. Rita). Lembaga yang disebutkan di atas sebagai pemersatu asal- usul dan motivasi, obor pencerahan, sarana pengharapan dan pembebasan. Makna berikutnya mengarah kepada harapan berarti para murid yang hendak berpisah menyadari bahwa mereka telah mendapatkan kesempatan belajar dan telah menerima sejumlah nilai (pengetahuan, spiritual, sosial, perkembangan kepribadian serta nilai-nilai pendidikan Agustinian). Maka harapan mereka agar meskipun berpisah dan berbeda, mereka tetap dipersatukan, relasi mereka tetap terikat dengan teman-teman dan lembaga bilamana mereka terus-menerus menghidupi nilai-nilai tersebut. Jarak tidak dapat memisahkan relasi persaudaraan, ikatan emosional, solidaritas, rasa komunitas-kesatuan (Unitas) dan ungkapan perbuatan kasih, pengampunan, pengorbanan, (Caritas). Sekaligus perpisahan membuat mereka tinggal jarak satu sama lain sehingga mereka berusaha untuk mengambil jarak, melangkah lebih jarak lagi, mendalami lebih jarak lagi, mencoba lebih jarak lagi, dan mengproduksi lebih jarak lagi pengetahuan-kebenaraan (Veritas). (AB).

!!Sayonara!! !!Men Wawa!!

Baca 4258 kali Terakhir diubah pada Rabu, 15 Mei 2024 00:46