Berita

Berita tentang Sekolah

Menampilkan butir-butir berdasarkan tagar: Mgr. Hilarion Datus Lega

Senin, 09 Mei 2022 15:28

Penerimaan Krisma

Mgr. Hilarion Datus Lega,Pr Memimpin Misa Penerimaan Sakramen Krisma

 di SMA Katolik Villanova Manokwari

P. A. Bame,OSA

 Pada Senin, 02 Mei2022 bertepatan dengan peringatan wajib St. Athanasius, Uskup dan Bapa Gereja dari Alexandria, Mgr. Hilarion Datus Lega,Pr, uskup Manokwari-Sorong didampingi oleh lima imam konselebran (P. Philipus Sedik,OSA, P. Athanasius Bame,OSA, P. Hilarius Soro,OSA, P. Stevanus Alo,OSA, dan P. Soterius Pangguem,OSA) memimpin langsung perayaan ekaristi penerimaan Sakramen Krisma  di Aula Navis SMA Katolik Villanova Susweni-Manokwari. Misa yang dimulai tepat pukul 17.00 ini dihadiri oleh para calon penerima krisma, biarawan/biarawati, beberapa orangtua/wali, umat, para guru dan para murid lainnya. Pelayanan Sakramen Penguatan ini diberikan kepada 45 calon penerima yang sebagian besarnya berasal siswa-siswi SMA Katolik Villanova (SMAKVIL) dan ditambah beberapa calon penerima dari paroki terdekat. Para siswa-siswa calon penerima telah mengikuti 12 pertemuan yang dimulai sejak Januari lalu hingga ditutup dengan penerimaan Sakramen Tobat oleh P. Philipus Sedik,OSA dan Pater. Yanurius, Pr pada 30 April 2022. Pembinaan calon penerima krisma diberikan oleh para para pembina di SMAKVIL dan satu keluarga (bapak Yulius dan ibu Vero) dan dilakukan di aula lama yang saat ini dijadikan sebagai tempat ibadah/misa harian. Sedankan para calon yang berasal dari luar SMAKVIL telah mengikuti pembinaan di paroki asal dan direkomendasikan oleh pastor paroki mereka.  

Misa dimulai dengan pararakan dari luar menuju Aula Navis. Para calon penerima dengan pakaian putih-hitam berbaris menuju ke tempat yang sudah disiapkan. Umat yang hadir sudah menampati tempat yang telah diatur oleh para siswa-siswi. Misa sore hingga malam ini diiringi dengan suara indah dan merdu yang mendukung suasana batin serta nuansa liturgi dari paduan suara gabungan dari SMAKVIL yang dipimpin langsung oleh bapak Redy Fatubun. Demikian juga suasana Aula Navis yang didekorasi oleh ibu-ibu dari paroki Emanuel Sanggeng ikut memberikan makna tersendiri bagi perayaan.

Dalam khotbahnya uskup menegaskan mengenai keberanian menjadi saksi Kristus di dunia. Salah satu wujudnya ialah mengikuti model jalan salib Yesus di mana setiap orang Katolik khususnya mereka yang sudah menerima Krisma harus siap mengikuti jalan penderitaan hingga menuju pada jalan pembebasan sebagaiaman Yesus lakukan untuk menyelamatkan manusia. Uskup menambahkan bahwa pengalaman pengadilan Yesus merupakan bukti sejarah bahwa pernah terjadi ketidakadilan dalam dunia pengadilan. Kisah Yesus ini menunjukkan bahwa manusia tidak hanya mengadili manusia saja, tetapi manusia juga mengadili Tuhan. Manusia berlaku tidak adil tidak hanya terhadap sesamanya tetapi juga terhadap Tuhan. Yesus menjalani beberapa hukuman sekaligus seperti hukuman rajam (dipukul, diolok, didera), penyaliban (digantung, dipatahkan tulang-Nya dan ditikam lambung-Nya), dan demontrasi masa yang memperkuat tuduhan palsu dan hukuman mati. Yesus tidak membela diri. Lagipula Dia tidak mengajak serta menghimpun masa untuk membela-Nya. Dia  siap sedia menjalani pengadilan yang menghasilkan keputusan yang tidak adil ini karena penyerahan diri secara total dan ketaatan-Nya pada kehendak Bapa. Orang Katoli juga harus menyerahkan diri secara penuh dan total kepada kehendak Tuhan agar kebesaran nama Tuhan dikenal, dipuji dan dimuliakan lewat pengalaman iman, pengalaman kebangkitan, pengalaman keberhasilan dan pengalaman suka-duka.

Setelah doa penutup Sdr. Yosep Assem mewakili teman-teman menyampaikan ucapan terima kasih. Sedangkan Pater Athan Bame,OSA mewakili pembina dan orangtua memberikan laporan singkat mengenai kegiatan pembinaan, ucapaan terima kasih kepada pihak yang membantu penyelenggaraan misa serta pesan kepada para penerima krisma. Seusai misa diadakan foto bersama dan diakhiri dengan rekreasi bersama. Semoga para penerima Sakramen Krisma lebih berani, tegas, mantap dan pasti dalam upaya menjadikan diri sebagai saksi-saksi Kristus, laskar Kristus dalam pekerjaan, tugas, status, pergumulan dinamika hidup hingga pilihan hidup.

 

Diterbitkan di Artikel
Senin, 09 Mei 2022 15:28

Penerimaan Krisma

Mgr. Hilarion Datus Lega,Pr Memimpin Misa Penerimaan Sakramen Krisma

 di SMA Katolik Villanova Manokwari

P. A. Bame,OSA

 Pada Senin, 02 Mei2022 bertepatan dengan peringatan wajib St. Athanasius, Uskup dan Bapa Gereja dari Alexandria, Mgr. Hilarion Datus Lega,Pr, uskup Manokwari-Sorong didampingi oleh lima imam konselebran (P. Philipus Sedik,OSA, P. Athanasius Bame,OSA, P. Hilarius Soro,OSA, P. Stevanus Alo,OSA, dan P. Soterius Pangguem,OSA) memimpin langsung perayaan ekaristi penerimaan Sakramen Krisma  di Aula Navis SMA Katolik Villanova Susweni-Manokwari. Misa yang dimulai tepat pukul 17.00 ini dihadiri oleh para calon penerima krisma, biarawan/biarawati, beberapa orangtua/wali, umat, para guru dan para murid lainnya. Pelayanan Sakramen Penguatan ini diberikan kepada 45 calon penerima yang sebagian besarnya berasal siswa-siswi SMA Katolik Villanova (SMAKVIL) dan ditambah beberapa calon penerima dari paroki terdekat. Para siswa-siswa calon penerima telah mengikuti 12 pertemuan yang dimulai sejak Januari lalu hingga ditutup dengan penerimaan Sakramen Tobat oleh P. Philipus Sedik,OSA dan Pater. Yanurius, Pr pada 30 April 2022. Pembinaan calon penerima krisma diberikan oleh para para pembina di SMAKVIL dan satu keluarga (bapak Yulius dan ibu Vero) dan dilakukan di aula lama yang saat ini dijadikan sebagai tempat ibadah/misa harian. Sedankan para calon yang berasal dari luar SMAKVIL telah mengikuti pembinaan di paroki asal dan direkomendasikan oleh pastor paroki mereka.  

Misa dimulai dengan pararakan dari luar menuju Aula Navis. Para calon penerima dengan pakaian putih-hitam berbaris menuju ke tempat yang sudah disiapkan. Umat yang hadir sudah menampati tempat yang telah diatur oleh para siswa-siswi. Misa sore hingga malam ini diiringi dengan suara indah dan merdu yang mendukung suasana batin serta nuansa liturgi dari paduan suara gabungan dari SMAKVIL yang dipimpin langsung oleh bapak Redy Fatubun. Demikian juga suasana Aula Navis yang didekorasi oleh ibu-ibu dari paroki Emanuel Sanggeng ikut memberikan makna tersendiri bagi perayaan.

Dalam khotbahnya uskup menegaskan mengenai keberanian menjadi saksi Kristus di dunia. Salah satu wujudnya ialah mengikuti model jalan salib Yesus di mana setiap orang Katolik khususnya mereka yang sudah menerima Krisma harus siap mengikuti jalan penderitaan hingga menuju pada jalan pembebasan sebagaiaman Yesus lakukan untuk menyelamatkan manusia. Uskup menambahkan bahwa pengalaman pengadilan Yesus merupakan bukti sejarah bahwa pernah terjadi ketidakadilan dalam dunia pengadilan. Kisah Yesus ini menunjukkan bahwa manusia tidak hanya mengadili manusia saja, tetapi manusia juga mengadili Tuhan. Manusia berlaku tidak adil tidak hanya terhadap sesamanya tetapi juga terhadap Tuhan. Yesus menjalani beberapa hukuman sekaligus seperti hukuman rajam (dipukul, diolok, didera), penyaliban (digantung, dipatahkan tulang-Nya dan ditikam lambung-Nya), dan demontrasi masa yang memperkuat tuduhan palsu dan hukuman mati. Yesus tidak membela diri. Lagipula Dia tidak mengajak serta menghimpun masa untuk membela-Nya. Dia  siap sedia menjalani pengadilan yang menghasilkan keputusan yang tidak adil ini karena penyerahan diri secara total dan ketaatan-Nya pada kehendak Bapa. Orang Katoli juga harus menyerahkan diri secara penuh dan total kepada kehendak Tuhan agar kebesaran nama Tuhan dikenal, dipuji dan dimuliakan lewat pengalaman iman, pengalaman kebangkitan, pengalaman keberhasilan dan pengalaman suka-duka.

Setelah doa penutup Sdr. Yosep Assem mewakili teman-teman menyampaikan ucapan terima kasih. Sedangkan Pater Athan Bame,OSA mewakili pembina dan orangtua memberikan laporan singkat mengenai kegiatan pembinaan, ucapaan terima kasih kepada pihak yang membantu penyelenggaraan misa serta pesan kepada para penerima krisma. Seusai misa diadakan foto bersama dan diakhiri dengan rekreasi bersama. Semoga para penerima Sakramen Krisma lebih berani, tegas, mantap dan pasti dalam upaya menjadikan diri sebagai saksi-saksi Kristus, laskar Kristus dalam pekerjaan, tugas, status, pergumulan dinamika hidup hingga pilihan hidup.

 

Diterbitkan di Artikel
Halaman 1 dari 4

Cari

Pengunjung

2155366
Hari ini
Minggu Lalu
Bulan lalu
Semua
2299
2136073
65209
2155366

Your IP: 18.97.14.81
2024-12-02 23:36